Dengan niat dan tekad yang kuat, ditambah hasil belajar sana sini kemudian menerapkan dengan disiplin, Alhamdulillah saya berhasil memberikan ASI eksklusif untuk anak saya selama 6 bulan pertama dan saya genapkan hingga 2 tahun tanpa adanya kendala yang berarti. Dengan artikel ini saya ingin berbagi. Semoga bermanfaat ibu-ibu lain yang ingin memberikan ASI eksklusif dan membawa kesuksesan memberikan ASI eksklusif. Salam.
A. MENGENAL ASI
Pada akhir kehamilan, payudara akan memproduksi kolostrum, akan tatapi jumlah ASI (Air Susu Ibu) yang dihasilkan belum banyak. Kolostrum berbentuk encer, manis, dan mudah dicerna. Awalnya kolostrum berbentuk kental dan berwarna kuning. Semakin dekat dengan persalinan, kolostrum semakin encer dan warnanya memucat.
ASI dimenit-menit awal menyusui, kaya akan protein, rendah lemak, dan cenderung lebih “encer”. ASI awal ini dinamakan foremilk berfungsi sebagai makanan pembuka dan penghilang haus. Di menit-menit akhir ASI kaya akan lemak dan cenderung kental. ASI yang ini dinamakan hindmilk ini adalah makanan utama bagi bayi yang berfungsi mengenyangkan.
B. ASI DAN PAYUDARA
Payudara terdiri atas kumpulan kelenjar dan jaringan lemak yang terletak antara kulit dan tulang dada. Bagian dalam payudara terdiri dari jaJringan lemak dan jaringan berserat yang saling berhubungan, mengikat payudara dan mempengaruhi bentuk dan ukuran payudara. Terdapat juga pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Dalam payudara terdapat pula kelenjar lobule yang membentuk lobe atau kantung penghasil susu yang akan menghasilkan susu setelah perempuan melahirkan. Terdapat 15-20 lobe pada setiap payudara dan dihubungkan dengan saluran susu yang terkumpul dalam puting. ASI di produksi dari hasil kerja sama antara faktor hormonal dan syaraf. Pada saat ASI sudah diproduksi, peran hormon oksitosin sangat besar. Hormone ini memastikan terjadinya kontraksi otot di sekitar saluran susu, menggerakkan susu dari kelenjar susu ke putting sehingga mudah dicapai oleh bayi saat disusui.
Pada awal proses produksinya (setelah proses persalinan) sampai air susu memenuhi payudara sekitar satu hingga 3 hari. Akan tetapi ASI sudah ada hanya payudara belum terasa penuh. Oleh karena itu tetap bisa dilakukan proses menyusui atau inisiasi dini. Banyak ibu tidak menyusui karena “mengira” ASI tidak keluar hanya karena payudara tidak terasa penuh. ASI diproduksi setiap saat, sebelum, selama, dan sesudah bayi menyusu. Volume ASI yang dihasilkan tidak ditentukan dari ukuran payudara. Riset laktasi menunjukkan, semakin kosong payudara, semakin cepat payudara memproduksi ASI. Makin banyak dan sering bayi minum ASI, makin cepat ASI diproduksi. Prinsip ini yang harus diingat oleh para ibu dalam menyusui. Para ibu sering kali menunggu sampai payudara penuh baru disusukan ke bayi. Hal ini justru dapat menyebabkan produksi ASI jadi lambat.
C. ASI EKSKLUSIF
ASI eksklusif adalah, bayi hanya diberi ASI saja tanpa cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, ataupun makanan tambahan seperti pisang, papaya, nasi yang dilembutkan, bubur susu, biscuit, bubur nasi, tim, dan lain sebagainya. Semua ibu dianjurkan memberikan ASI eksklusif sejak bayi lahir hingga berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai diberi makanan pendamping/padat yang benar dan tepat, sedang ASI tetap dilanjutkan pemberiannya hingga usia 2 tahun.
Alasan penundaan pemberian makanan padat bagi bayi adalah sebagai berikut:
1. Secara fisik dan psikologis, bayi siap untuk makan makanan padat pada usia 6-9 bulan. Makanan yang diberikan sebelum usia tersebut, dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
2. Asam lambung dan pepsi dibuang saat kelahiran dan dalam 3 sampai 4 bulan terakhir baru jumlahnya akan meningkat
3. Amilase, enzim yang diproduksi oleh pancreas, jumlahnya belum cukup untuk mencerna makanan kasar hingga usia 6 bulan
4. Sejak lahir hingga usia antara 4 sampai 6 bulan bayi memiliki “usus terbuka”, artinya pada usus halus diantara sel-selnya terdapat jarak yang akan membuat makromolekul yang utuh termasuk protein dan patogen dapat masuk ke dalam aliran darah. Hal ini membuat bayi rentan terkena alergi. (ASI memiliki zat antibodi sehingga aman bagi bayi). Bayi mulai memproduksi antibodi sendiri pada usia sekitar 6 bulan, dan penutupan usus biasanya terjadi pada saan yang sama.
5. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk menjaga ketersediaan ASI mereka. Makin banyak makanan padat yang dimakan bayi, makin sedikit konsumsi ASI, makin sedikit ASI yang diminum, produksi ASI juga semakin sedikit.
D. HAL KECIL TAPI PENTING DALAM PEMBERIAN ASI
1) Sebelum menyusui cucilah tangan anda dengan sabun. Kebersihan sangatlah penting untuk menjaga kesehatan bayi yang masih sangat rentan penyakit
2) Minum segelas air sebelum menyusui. Segera namun jangan tergesa-gesa. Jangan pernah menyusui saat panik. Baik karena tangisan bayi yang menyayat hati anda ataupun karena stres. Percayalah bayi anda bisa merasakannya dan membuat dia semakin rewel. Sebaiknya sebelum menyusui, berhenti sejenak, ambil nafas panjang 3 x, atur nafas, rileks, tersenyum, kemudian rengkuh bayi anda lalu susui. Semakin anda tergesa-gesa, semakin panik anda, dan semakin rewel bayi
3) Susui bayi dari kedua payudara setiap kali menyusui. Pastikan bayi telah “menghasiskan” ASI dari payudara pertama sebelum beralih ke payudara kedua
4) Isi waktu menyusui yang cukup lama dengan mendekatkan hubungan batin anda dengan si bayi. Santaikan posisi serileks mungkin, agar tidak bosan dan tertidur, anda bisa menyusui sambil menyayi atau mendongeng untuk bayi anda. Susui bayi hingga bayi melepaskan sendiri puting yang menandakan dia sudah kenyang (biasanya sekitar 30-45 menit).
5) Sebaiknya anda mulai belajar mengingat payudara terakhir yang disusukan ke bayi akan jadi payudara pertama untuk saat menyusui selanjutnya
6) Minumlah segelas air setelah menyusui. Boleh juga ngemil kacang-kacangan agar kualitas ASI terjaga. Lupakan diet saat menyusui karena diet sangat tepat saat setelah berhenti menyusui. Memberikan ASI adalah diet alami. Kegemukan biasanya terjadi karena ibu-ibu terlanjur berpola makan besar sedang dia sudah tidak menyusui lagi
E. MANAJEMEN ASI EKSKLUSIF
Sebagai ibu bekerja, keinginan memberikan yang terbaik bagi buah hati tentu ada, akan tetapi sering terbentur dengan pengelolaan waktu dan kurangnya manajemen yang baik dalam pola menyusui sering kali membuat tekad memberikan ASI ekslusif dihadapkan dengan produksi ASI yang “dirasa” tidak mencukupi.
Prinsip dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif yang pertama adalah niat, tekad, dan keyakinan yang kuat bahwa anda bisa memberikan ASI eksklusif, kedua hindari stress. Hal ini tentu membutuhkan dukungan yang kuat dari orang-orang disekitar, tidak hanya suami dan keluarga, akan tetapi juga teman dan tetangga. Jika lingkungan memandang sinis pada ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif, menganggap bukan trend, tidak keren, tentu akan mengecilkan semangat dan memudarkan niat si ibu. Ketiga adalah manajemen ASI eksklusif yang tertata dengan baik.
1) Keuntungan manajemen ASI eksklusif yang baik antara lain:
1. Pengelolaan waktu yang baik memberikan ibu waktu yang cukup untuk istirahat. Hal ini sangat membantu ibu untuk merasa fit dan bahagia saat memberikan ASI sehingga tidak “kemrungsung” yang bisa dirasakan oleh bayi.
2. Membantu ketersediaan ASI hingga cukup. Karena prinsip yang terus harus diingat oleh para ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif adalah: semakin kosong payudara, semakin cepat payudara memproduksi ASI. Makin banyak dan sering bayi minum ASI, makin cepat ASI diproduksi. Ukuran payudara tidak menentukan kemampuan menghasilkan ASI, hanya menentukan daya tampung ASI.
3. Mengurangi biaya kesehatan ibu dan bayi. ASI tercukupi, bayi sehat, ibu senang, tidak gampang stress, kesehatan terjaga karena banyak penyakit berawal dari stress.
4. Meningkatkan produktifitas. Jika ASI tercukupi, bayi sehat maka ibu tenang, dan bisa tetap fokus bekerja.
2) Rencana menabung ASI (sebelum cuti bersalin selesai)
Minggu-minggu pertama pada umumnya ibu memproduksi ASI lebih dari kapasitas yang dibutuhkan bayi, terutama jika ibu menyusui dengan baik. Di masa tersebut banyak ibu mengalami rembesan ASI dan atau payudara terasa penuh atau bengkak. Kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Pada masa ini organ produksi ASI ibu sedang dalam proses penyesuaian terhadap jumlah ASI yang dibutuhkan bayi. Saat inilah paling tepat bagi ibu untuk memulai berlatih menabung ASI sehingga saat ibu mulai bekerja kembali maka sudah terbiasa dan tidak kikuk lagi.
Sebelum memulainya ingat prinsip: semakin kosong payudara, semakin cepat payudara memproduksi ASI. Makin banyak dan sering bayi minum ASI, makin cepat ASI diproduksi. Ukuran payudara tidak menentukan kemampuan menghasilkan ASI, hanya menentukan daya tampung ASI. Satu hal yang perlu diingat memberikan ASI dalam botol 2 kali sehari sebelum bayi berusia 6 minggu bisa menyebabkan bayi menolak menyusu dari payudara anda. Maka sebaiknya latih kesabaran dan komunikasikan dengan keluarga untuk memberikan ASI dengan cara disuapkan dengan sendok saja. Perlu diingat jadwal ini tidak “saklek”. Saya membuat jadwal ini untuk memudahkan saya me manage pemberian ASI kepada bayi saya. Semoga bisa menjadi gambaran untuk para ibu dalam membuat jadwal sendiri sesuai dengan diri anda.
a) Hari pertama sampai ketiga (biasanya bayi menyusu tiap 2 jam sekali kemudian tidur lagi. Bayi belum bisa terjaga untuk waktu yang lama). Berikut jadwal pemberian ASI yang saya lakukan.
05.00
|
ü Keluarkan 30 ml ASI dari masing-masing payudara (tabungan 60 ml)
ü Umumnya bayi baru lahir gemar bangun pagi, jadi setelah tadi dikeluarkan untuk ditabung sekarang giliran si kecil sarapan pagi. Beri ASI dari kedua payudara.
ü Minum segelas air putih setelah selesai menyusui dan ngemil kacang-kacangan
| |
06.00-07.00
|
ü Jalani rutinitas “dedeh” atau menjemur bayi di pagi hari. Akan lebih baik jika ibu sambil jalan kaki
ü Setelah jalan pagi minumlah segelas air putih, kemudian tawarkan ASI pada bayi.
| |
Sebelum jam 8 pagi sebaiknya anda sarapan pagi dengan gizi yang cukup. Tidak hanya untuk menjamin ketersediaan ASI tapi juga kualitas ASI.
| ||
10.00 (atau saat bayi terjaga dari tidup paginya)
|
ü Susui bayi dengan payudara yang sama saat terakhir menyusui selama 20-25 menit. (sampai bayi kenyang dengan tanda dia melepaskan sendiri puting ibunya)
ü Istirahatlah sejenak sambil minum segelas air putih atau ngemil
ü Ambil 60 ml ASI dari payudara kedua. Kemudian susui kembali bayi dengan payudara kedua selama 15-20 menit (sampai bayi kenyang dengan tanda dia melepaskan sendiri puting ibunya)
| |
12.00
|
ü Suapkan 60 ml ASI yang anda dapatkan sebelumnya pada bayi anda.
| |
Pastikan anda makan siang dengan baik dan istirahat siang yang cukup sebelum proses menyusui selanjutnya
| ||
14.00 (saat bangun dari tidur siang)
|
ü Susui bayi dengan payudara terakhir selama 20-25 menit (sampai bayi kenyang dengan tanda dia melepaskan sendiri puting ibunya)
ü Istirahatlah sejenak, minum air putih sambil ngemil
ü Keluarkan 60 ml dari payudara kedua
ü Susui kembali bayi anda dengan payudara kedua selama 15-20 menit (sampai bayi kenyang dengan tanda dia melepaskan sendiri puting ibunya)
| |
16.00 (bangun tidur siang jilid 2)
|
ü Susui bayi dari kedua payudara anda sampai bayi anda kenyang
| |
18.30
|
ü Suapkan dengan sendok 60 ml ASI yang sudah anda keluarkan tadi siang
| |
20.00
|
ü Keluarkan ASI kedalam botol dari kedua payudara anda (biasanya tiap payudara 60 ml)
| |
22.00
|
ü Keluarkan ASI kedalam botol dari kedua payudara anda (60 ml)
ü Setelah itu anda harus istirahat dengan baik.
ü Mintalah keluarga anda untuk menyuapkan ASI yang telah anda perah tadi bila bayi anda terbangun. Usahakan sampai habis agar bayi anda bisa tidur nyenyak dan tak terganggu rasa lapar.
| |
Terjaga malam (biasanya sekitar jam 12 malam)
|
ü Susui bayi anda dari kedua payudara anda sampai bayi anda kenyang.
ü Dengan pola ini biasanya bayi kenyang dan ibu tak perlu sering bangun di malam hari. Istirahat bisa cukup sehingga pagi hari siap memberikan ASI lagi.
| |
b) Hari keempat
Pengalaman 3 hari pertama menggunakan rutinitas tersebut, membuat anda bisa memodifikasi lagi jadwal anda. Saya melakukan modifikasi sebagai berikut:
i. Pengeluaran ASI pada pukul 14.00 dihentikan agar sore lebih optimal
ii. Pada pemberian di sore hari (16.00 atau saat bangun dari tidur siang jilid II), susui bayi dari satu payudara selingi dengan kegiatan memandikan lalu lanjutkan menyusui dengan payudara kedua setelah mandi.
iii. Pengeluaran ASI pada pukul 20.00 dan 22.00 saya gabungkan. Jadi ASI dikeluarkan pada pukul 21.30 agar ibu tidak terlalu lelah
c) Hari kelima
Proses penghentian pengeluaran ASI pada jam 14.00 dan 20.00 membuat ASI lebih berlimpah pada hari kelima. Jika pada pengeluaran ASI jam 21.30 anda berhasil mengeluarkan 120 ml, maka kemungkinan yang bisa anda keluarkan pada pagi hari juga 120 ml. Ingat jangan terfokus pada berapa yang anda bisa keluarkan. Tapi fokus pada menyusui hingga bayi anda kenyang dan melepas sendiri puting anda. Jika bayi anda besar, minimal anda bisa mengeluarkan 60 ml (dari 2 payudara).
d) Hari keenam
Pada hari keenam seharusnya persediaan ASI anda sudah cukup neningkat. Untuk selanjutnya jadwal ulang rutinitas sesuai dengan usia bayi anda. Semakin bertambah usia bayi anda, semakin banyak kebutuhan ASI nya.
3) Rencana pengelolaan ASI saat cuti usai
Tidak banyak modifikasi yang saya lakukan. Hanya saat bekerja, ASI tetap saya keluarkan pada jam-jam dimana saya biasa menyusui. Yang terpenting untuk diingat jadwal pemberian ASI ini tidak “saklek” artinya jika bayi anda bangun atau menangis sebelum jadwal yang ditentukan, berikan ASI dengan cara disuapkan menggunakan sendok jangan memakai botol agar anda tidak patah hati karena buah hati gak mau nenen sepulang ibunya kerja. Tahap ini bisa dilakukan jika anda bisa mengeluarkan 120 ml ASI pada pengeluaran jam 21.30. Berikut tabel jadwal memberikan ASI saat mulai bekerja kembali:
04.30
|
ü Keluarkan 30 ml ASI dari masing-masing payudara (tabungan 60 ml)
ü Beri ASI bayi anda dari kedua payudara
ü Minum segelas air putih setelah selesai menyusui dan ngemil kacang-kacangan
| |
05.30
|
ü Rutinitas “dedeh” atau menjemur bayi di pagi hari. bisa dijalankan anggota keluarga yang lain
ü Sebelum berangkat kerja, minumlah segelas air putih, kemudian tawarkan ASI pada bayi hingga kenyang.
ü Siapkan ASI untuk diberikan pada bayi anda
| |
Sebelum jam 8 pagi sebaiknya anda sarapan pagi dengan gizi yang cukup. Tidak hanya untuk menjamin ketersediaan ASI tapi juga kualitas ASI.
| ||
10.00
|
Di rumah:
ü Jadwalkan penyuapan ASI pada bayi anda (120 ml)*
ü Di kantor
ü Istirahatlah sejenak sambil minum segelas air putih atau ngemil
ü Keluarkan 60 ml ASI dari masing-masing payudara sehingga anda mendapatkan 120 ml ASI cadangan (biasanya anda bisa mendapatkan lebih. Saya mendapatkan 250 ml di usia bayi saya kurang dari 3 bulan)
| |
12.00
|
ü Jadwalkan menyuapkan minimal 120 ml ASI untuk bayi anda di rumah.*
| |
Pastikan anda makan siang dengan baik dan istirahat siang yang cukup sebelum proses pengeluaran ASI selanjutnya
| ||
14.00
|
Di rumah:
ü Jadwalkan penyuapan ASI untuk bayi anda di rumah (120 ml)*
Di kantor
ü Keluarkan 60 ml ASI dari masing-masing payudara sehingga anda mendapatkan 120 ml ASI cadangan
| |
16.00 (bangun tidur siang jilid 2)
|
Di rumah:
ü Jadwalkan penyuapan ASI untuk bayi anda di rumah. Berikan 120 ml* sebelum mandi sore kemudain 120 ml* lagi setelah mandi sore
ü Jika anda sudah pulang kerja, sudah membersihkan badan dan istirahat cukup, ganti jadwal menyuapi ASI dengan langsung menyusui bayi anda dari kedua payudara sampai bayi anda kenyang
Jika lembur dan pulang jam 5 sore:
ü sebelum bayi anda mandi disuapi ASI oleh anggota keluarga, setelah anda pulang kerja dan siap, bayi anda bisa anda susui dengan payudara terakhir (pada pagi tadi)
ü Istirahat sejenak, minum dan makanlah cemilan
ü Keluarkan ASI dari payudara kedua sebanyak 60 ml kemudian tawarkan kembali bayi anda untuk minum dari payudara kedua sampai bayi anda kenyang
| |
18.30
|
ü Suapkan dengan sendok 60 ml* ASI yang sudah anda keluarkan tadi siang
| |
21.30
|
ü Keluarkan ASI kedalam botol dari kedua payudara anda (biasanya tiap payudara 60 ml)
| |
22.00
|
ü anda harus sudah istirahat dengan baik maksimal jam 11 malam. Saya membuktikan jika saya memaksakan diri kerja lembur malam maka ASI tidak diproduksi dengan baik, saya terlalu lelah, mudah panik, dan hasilnya bayi saya akan rewel. Kalau banyak kerjaan maka bangunlah lebih awal. Hal ini tidak terlalu berpengaruh besar terhadap produksi ASI
ü Mintalah keluarga anda untuk menyuapkan ASI yang telah anda perah tadi bila bayi anda terbangun. Usahakan sampai habis agar bayi anda bisa tidur nyenyak dan tak terganggu rasa lapar.
| |
Terjaga malam (biasanya sekitar jam 1 malam)
|
ü Susui bayi anda dari kedua payudara anda sampai bayi anda kenyang.
ü Dengan pola ini biasanya bayi kenyang dan ibu hanya perlu bangu sekali di malam hari. Istirahat bisa cukup sehingga pagi hari siap memberikan ASI lagi.
| |
Keterangan;
*Porsi disesuaikan umur dan berat badan bayi
Berikut referensi panduan jumlah susu yang dibutuhkan bayi (bukan pedoman mutlak)
Berat badan
|
Jumlah susu harian
|
Jumlah penyusuan dalam 24 jam
|
2 – 3 kg
|
450 ml – 750 ml
|
7 - 8 kali
|
4 – 5 kg
|
750 ml – 800 ml
|
6 – 7 Kali
|
5 – 6 kg
|
800 ml – 1000 ml
|
5 – 6 Kali
|
> 6 kg
|
1000 ml – 1200 ml
|
4 - 5 Kali
|
Jumlah ASI yang dikeluarkan pada pagi dan sore hari dikurangi sesuai dengan penambahan konsumsi ASI bayi akan tetapi pengeluaran ASI pada saat ibu di kantor bisa tetap.
Pastikan anggota keluarga dan perawat bayi sudah akrab dengan cara penyimpanan dan penanganan ASI yang sudah anda keluarkan, bagaimana cara mencairkan kembali menghangatkan sebelum diberikan kepada bayi anda.
Berlatihlah dengan jadwal baru setidaknya satu minggu sebelum anda kembali bekerja, agar bayi anda terbiasa dan tidak kaget. Begitu juga dengan anda. Usahakan pada saat masa transisi ini anda yang menyuapkan ASI pada bayi anda. Mulailah hari pertama dengan menyuapi ASI pada pagi hari, hari kedua menyuapi ASI pada 2 jadwal menyusui, demikan seterusnya hingga hari keempat atau kelima sudah sesuai jadwal baru anda. Nantinya bayi anda akan mau disuapi anggota keluarga atau pengasuhnya. Kalau mendadak dari disusui kemudian digantikan dengan disuapi orang lain maka akan lebih sulit bagi bayi anda menerimanya.
F. PENGELUARAN ASI KE DALAM BOTOL
Waktu terbaik untuk mengeluarkan ASI adalah di pagi hari, saat payudara terasa lebih penuh. Proses pengeluaran ASI akan jauh lebih mudah ketika dilakukan sebelum proses menyusui. Baik dengan melakukan proses pengeluaran ASI dari salah satu payudara sebelum menyusui, atau dengan menyusui bayi dari satu payudara sambil mengeluarkan ASI dari payudara kedua sebelum akhirnya menyusukan payudara kedua tersebut kepada bayi.
Memompa ASI bisa menggunakan alat manual, alat elektrik, atau pun dengan hanya menggunakan tangan. Saya mencoba ketiganya dan kemudian ternyata bagi saya yang paling mudah dan tidak sakit adalah dengan teknik menggunakan tangan.
Kadang aliran ASI bisa melambat baik pada malam hari, ataupun pada saat stress. Mandi air hangat bisa sangat membantu. Pijatan lembut di payudara sebelum dan selama proses menyusui juga akan sangat membantu memperlancar kembali ASI.
G. CARA MENYIMPAN dan MENYIAPKAN ASI
1) Wadah untuk menyimpan ASI sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah disterilkan misalnya botol atau cangkir tertutup rapat yang terbuat dari gelas atau plastik yang tahan dimasak dalam air mendidih (saya menggunakan botol susu bayi). Usahakan wadah mempunyai mulut yang lebar agar ASI bisa langsung masuk ke dalam botol tidak dipindah-pindahkan dari satu wadah ke wadah yang lain yang akan mempermudah kontaminasi.
2) Bila ASI tidak langsung diberikan, beri label dan tulis waktu pemerahan dengan menggunakan pensil karena jika anda menggunakan pulpen akan luntur
3) Jika kurang dari 6 jam ASI akan diberikan, simpan saja dalam tempat tertutup pada suhu kamar. Dalam kondisi ini ASI tahan 8 jam.
4) Jika kurang dari 24 jam, simpan ASI dalam refrigerator (pendingin bagian bawah freezer untuk kulkas 1 pintu). Dalam kondisi ini ASI tahan 48 jam.
5) Jika lebih dari 24 jam, Simpan dan atur ASI dalam freezer sedemikian rupa hingga ASI yang dikeluarkan lebih dulu adalah yang pertama diperah. Dalam kondisi ini ASI tahan selama 1 bulan (untuk lemari es 1 pintu) dan tahan 3 bulan (lemari es 2 pintu)
6) Siapkan ASI pada malam hari untuk diberikan pada bayi anda besok. Letakkan ASI pada refrigerator agar besok pagi tidak berupa es tapi sudah berupa ASI dingin
7) Jika belum siap malam sebelumnya, letakkan dulu botol penyimpanan ASI pada air biasa sampai es nya hilang, baru rendam dengan air hangat. Jika dari freezer langsung direndam air hangat biasanya pada ASI akan terlihat lapisan lemak bening yang membuat bayi kurang selera meminumnya
8) Jika waktu mendekati jadwal pemberian ASI, hangatkan ASI dengan cara direndam dalam air hangat (bukan air baru mendidih) lebih kurang lebih 10-15 menit. Baru setelah itu suapkan pada bayi. Jangan lupa untuk mencoba dulu untuk memastikan bayi tidak meminum “ASI panas.”
Selamat mencoba
sampai jumpa di komunitas ibu sukses menyusui ekslusif ^-^!