Sunday, September 23, 2012

Penyusunan Tes Obyektif

Berikut beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes obyektif

      1.    Menggunakan kalimat singkat dan jelas
2.    Menggunakan kalimat positif
3.    Menghindari menggunakan “tidak” atau “kecuali”, namun apabila digunakan tulis dengan huruf besar
4.    Tidak menggunakan kata bilangan tak tentu, misalnya seringkali, kadang-kadang, kira-kira
5.    Tidak menggunakan kata-kata yang ekstrim, misalnya selalu, pasti
6.    Kunci jawaban hendaknya tidak terletak pada tempat yang sama atau memiliki pola tertentu supaya tidak tertebak.
7.    Penyebaran kunci jawaban sebaiknya proporsional
8.    Pilihan jawaban harus homogeny (dapat dimungkinkan sebagai jawaban yang benar) dan logis ditinjau dari segi materi
9.    Pilihan jawaban dihindari mengandung pernyataan “semua jawaban benar” atau “semua jawaban salah”
10. Pilah jawaban yang berupa angka sebaiknya disusun berurutan
11. Soal harus sesuai dengan indikator yang dirumuskan dan proporsinya seimbang
12. Penyesuaian jumlah soal dan durasi waktu

Teknik validasi soal
Validitas sangat berkaitan dengan tujuan pengukuran.
Validitas tidak berlaku secara umum bagi semua pengukuran. Suatu tes memiliki hasil ukuran yang baik (valid) untuk suatu tujuan tertentu yang spesifik, tapi tidak valid untuk tujuan yang lain, atau bahkan untuk tujuan yang sama pada kelompok lain. Validitas soal berhubungan dengan tingkat akurasi dari soal. Validitas soal dapat dikelompokkan menjadi validitas teoritik dan validitas kriteria.

Validitas teoritik adalah validitas yang didasarkan pada pertimbangan para ahli dan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu validitas isi (content validity) dan validitas konstruksi (construct validity)
Validitas isi yaitu kesesuaian suatu instrument ditinjau dari segi materi yang diujikan. Sedangkan validitas konstruksi yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal/pertanyaan-pertanyaan sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain. Dalam menguji validitas teoritik suatu instrument, sebaiknya melibatkan paling sedikit tiga orang ahli di bidangnya.

Validitas kriteria dibedakan menjadi validitas banding (concurrent validity) dan validitas prediktif (predictive validity)